Jumat, 01 April 2016

Keselamatan Kerja



A.    Profil Perusahaan
1.      Nama perusahaan: PT.Coppal Utama Indomelt
2.      Berdiri Sejak: 1998
3.      Proses yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut:
QC,CNC, FOUNDRY, CENTRIFUGAL CASTING, LOSTWAX, LOSTFOAM, MANUFACTURING, ENGINEERING, FETLING, PURCHASING, PATTERN, POLESING, MELTING, MOULDING, MAINTENANCE
4.      Produk yang dihasilkan dalam perusahaan:
- Aluminum Flask

- Headlinning Blazer
  
- Mouldfoam Daihatsu Xenia

- Moul Carpet Kijang Innova

- Mould Foam Isuzu Pick up

B.     Bagaimana Perusaahaan Menjalankan Keselamatan Kerja.
1.      Memelihara peralatan-peralatan kerja
Perusahaan harus selalu memelihara kondisi peralatan agar selalu dalam kondisi yang baik. Karena apabila ada yang salah dalam peralatan-peralatan kerja karyawan, bisa memberikan dampak yang buruk terhadap karyawan tersebut.
2.      Melakukan pengontrolan terhadap perlatan-peralatan kerja secara berkala
Hal ini berguna untuk mengetahui mana peralatan-peralatan yang mengalami kerusakan agar dapat diperbaiki dan tidak memberikan bahaya pada karyawannya.
3.      Mempekerjakan petugas kebersihan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan perusahaan
Kebersihan lingkungan perusahaan tentu akan menjaga kesehatan para karyawannya. Karena lingkungan yang kotor akan membawa penyakit.
4.      Menyediakan fasilitas yang memadai
Fasilitas-fasilitas disini seperti kantin, karena setiap karyawan tentu membutuhkan makan saat jam istirahat mereka sehingga mereka memerlukan kantin untuk tempat mereka beristirahat setelah bekerja.
5.      Perencanaan program K3 yang terkoordinasi
Biasanya, hampir banyak dari perusahaan yang program K3 nya kurang terkoordinasi di seluruh bagian-bagian perusahaan sehingga penerapan program K3 tidak terlaksana dengan baik.
6.      Melakukan penilaian dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan kerja
Apabila ada yang mengalami kecelakaan, tentu perusahaan harus meninjak lanjuti mengenai hal tersebut. Baik dari segi tanggung jawab terhadap karyawan tersebut, juga mencari tahu apa penyebab kecelakaan tersebut terjadi agar tidak terulang kepada karyawannya yang lain.






C.     Penyebab Kecelakaan kerja
            Penyebab kecelakaan kerja yang biasa terjadi di dalam suatu perusahaan, antara lain sebagai berikut:
1.      Keadaan Tempat Lingkungan Kerja
a.        Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.
b.      Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c.       Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2.      Pengaturan Udara
a.       Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.
b.      Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3.      Pengaturan Penerangan
a.       Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
b.      Ruang kerja yang kurang cahaya.
4.      Pemakaian Peralatan Kerja
a.       Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b.      Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik.
5.       Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
a.       Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil.
b.      Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.








D.        Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
Manusia, Perangkat keras dan Perangkat lunak. Oleh karena itu dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian kecelakaan adalah dengan pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut, yaitu :
1.      Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain :
a.       Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan tugasnya.
b. Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training yang relevan dengan pekerjaannya.
c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertndak sesuai dengan keperluan perusahaan.
d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap dan jelas.
e. Pengawasan dan disiplin yang wajar.
2.      Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain:
a.       Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.
b.      Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
c.       Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.
d.      Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian lingkungan.
e.       Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.
3.      Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
a.       Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.
b.      Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung jawab.
c.       Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.
d.      Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
e.       Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan pekerja yang terpadu.
f.       Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
g.      Pembuatan sistem pemantauan untuk mengetahui ketimpangan yang ada.