A. Profil
Perusahaan
1. Nama
perusahaan: PT.Coppal Utama Indomelt
2. Berdiri
Sejak: 1998
3. Proses
yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut:
QC,CNC, FOUNDRY, CENTRIFUGAL CASTING, LOSTWAX, LOSTFOAM,
MANUFACTURING, ENGINEERING, FETLING, PURCHASING, PATTERN, POLESING, MELTING,
MOULDING, MAINTENANCE
4. Produk
yang dihasilkan dalam perusahaan:
- Aluminum Flask
- Headlinning Blazer
- Mouldfoam Daihatsu Xenia
- Moul Carpet Kijang Innova
- Mould Foam Isuzu Pick up
B. Bagaimana
Perusaahaan Menjalankan Keselamatan Kerja.
1. Memelihara
peralatan-peralatan kerja
Perusahaan
harus selalu memelihara kondisi peralatan agar selalu dalam kondisi yang baik.
Karena apabila ada yang salah dalam peralatan-peralatan kerja karyawan, bisa
memberikan dampak yang buruk terhadap karyawan tersebut.
2. Melakukan
pengontrolan terhadap perlatan-peralatan kerja secara berkala
Hal
ini berguna untuk mengetahui mana peralatan-peralatan yang mengalami kerusakan
agar dapat diperbaiki dan tidak memberikan bahaya pada karyawannya.
3. Mempekerjakan
petugas kebersihan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan perusahaan
Kebersihan
lingkungan perusahaan tentu akan menjaga kesehatan para karyawannya. Karena
lingkungan yang kotor akan membawa penyakit.
4. Menyediakan
fasilitas yang memadai
Fasilitas-fasilitas
disini seperti kantin, karena setiap karyawan tentu membutuhkan makan saat jam
istirahat mereka sehingga mereka memerlukan kantin untuk tempat mereka
beristirahat setelah bekerja.
5. Perencanaan
program K3 yang terkoordinasi
Biasanya,
hampir banyak dari perusahaan yang program K3 nya kurang terkoordinasi di
seluruh bagian-bagian perusahaan sehingga penerapan program K3 tidak terlaksana
dengan baik.
6. Melakukan
penilaian dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan kerja
Apabila
ada yang mengalami kecelakaan, tentu perusahaan harus meninjak lanjuti mengenai
hal tersebut. Baik dari segi tanggung jawab terhadap karyawan tersebut, juga
mencari tahu apa penyebab kecelakaan tersebut terjadi agar tidak terulang
kepada karyawannya yang lain.
C. Penyebab
Kecelakaan kerja
Penyebab kecelakaan
kerja yang biasa terjadi di dalam suatu perusahaan, antara lain sebagai
berikut:
1. Keadaan
Tempat Lingkungan Kerja
a.
Penyusunan
dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan
keamanannya.
b.
Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c.
Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada
tempatnya.
2. Pengaturan
Udara
a.
Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.
b.
Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3. Pengaturan
Penerangan
a.
Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak
tepat.
b.
Ruang kerja yang kurang cahaya.
4. Pemakaian
Peralatan Kerja
a.
Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau
rusak.
b.
Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa
pengaman yang baik.
5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
a.
Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang
tidak stabil.
b.
Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian
pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi
kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam
penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.
D. Upaya Pencegahan
Kecelakaan Kerja
Manusia, Perangkat keras dan Perangkat lunak. Oleh
karena itu dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian kecelakaan adalah
dengan pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut, yaitu :
1.
Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia,
antara lain :
a. Pemilihan
/ penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh keserasian antara bakat dan
kemampuan fisik pekerja dengan tugasnya.
b. Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training yang relevan
dengan pekerjaannya.
c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap
dan bertndak sesuai dengan keperluan perusahaan.
d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi
yang lengkap dan jelas.
e.
Pengawasan dan disiplin yang wajar.
2.
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat
keras, antara lain:
a.
Perancangan, pembangunan, pengendalian,
modifikasi, peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan
kerja.
b.
Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran,
pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara
tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
c.
Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman
untuk pekerja.
d.
Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan
kelestarian lingkungan.
e.
Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan
kemampuan manusia.
3.
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat
lunak, harus melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
a.
Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety
policy.
b.
Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan
pembagian tanggung jawab.
c.
Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan
mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.
d.
Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
e.
Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan
pekerja yang terpadu.
f.
Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
g.
Pembuatan sistem pemantauan untuk mengetahui
ketimpangan yang ada.